Selasa, 14 Mei 2013

LUPUS - SI OFFICE BOY


Di sebuah perusahaan sabun mandi sedang mengadakan rapat penting berkenaan dengan banyaknya komplain dari konsumen yang mendapati kotak sabun yang tidak ada isinya atau kosong. Terutama dari pihak agen yang merasa tertipu karena di setiap karton (kardus packing), selalu ada beberapa kotak sabun yang kosong. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan ini merupakan kesalahan yang tidak dapat dihindari, dikarenakan kondisi mesin produksi yang dimiliki sudah terlalu tua. Untuk itu pimpinan perusahaan memanggil para Direktur, Manager, Supervisor hingga staff, untuk mencari solusi atas masalah yang tengah dihadapi oleh perusahaan.

Ketika pimpinan perusahaan memberi kesempatan kepada semua peserta rapat untuk mengemukakan pendapat, salah seorang Supervisor mengacungkan tangan dan berkata, "Solusi yang paling aman menurut saya, adalah membeli mesin baru dari Jerman. Harganya saat ini sekitar Rp 10 milyar!" Melihat harga mesin yang sangat tinggi, seorang Manager segera mengacungkan tangan dan berkata, "Saya punya usul yang lebih baik! Kita membeli mesin model baru dari Jepang yang harganya lebih murah, sekitar Rp 1 miliyar!" Melihat harga yang masih relatif mahal, seorang Direktur lalu mengacungkan tangan dan berkata, "Bagaimana kalau kita membeli mesin dari China saja yang harganya hanya sekitar Rp 100 juta?" Melihat kondisi keuangan perusahaan yang cukup sulit untuk membeli mesin baru dari Jerman, akhirnya pimpinan perusahaan menyetujui untuk membeli mesin dari China.

Tidak lama setelah keputusan rapat diambil, Lupus seorang Office Boy yang sejak tadi melayani menyediakan minum untuk para peserta rapat, memberanikan diri mengacungkan tangannya lalu berkata, "Bapak dan Ibu, jika saya diperbolehkan usul. Bagaimana kalau perusahaan membeli alat dari Indonesia saja? Paling harganya cuma Rp 250 ribu." Mendengar pernyataan Lupus yang konyol ini, serentak seluruh peserta rapat tertawa. Namun pimpinan perusahaan memberi tantangan kepada Lupus tersebut, "Jika kamu memang serius dengan usul yang kamu lontarkan, saya beri kamu Rp 250 ribu untuk mendapatkan alat itu!"

Setelah pihak accounting memberi uang Rp 250 ribu, Lupus si Office Boy langsung pergi mencari alat yang dia usulkan. Dua jam kemudian Lupus kembali dengan membawa alat yang sudah dibelinya. Pimpinan perusahaan, Direktur, Manager, Supervisor dan para staff yang ikut dalam rapat merasa heran bahkan kebanyakan tersenyum menghina melihat alat yang dibawa oleh Lupus. Namun dengan langkah yang mantap dan penuh percaya diri, Lupus memasang alat yang dibelinya di dekat conveyor, sebelum kotak sabun masuk ke kardus packing. Hasilnya sungguh luar biasa! Dengan alat baru ini, kotak sabun yang kosong segera terlempar saat melewati alat tersebut. Sehingga yang masuk ke kardus packing adalah kotak sabun yang ada isinya.

Pertanyaan:
1. Alat apa yg di pakai lupus? (4 POINT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar